Senin, 04 Mei 2015

makalah tentang syirik

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah

Kehidupan setiap manusia tidak akan lepas dari unsur sosial yang mempengaruhi pola pikir dan cara pandangnya. Dalam hal ini berkaitan eratdengan unsur warisan kebudayaan yang berhubungan dengan suatu tradisi yang masih dipercayai oleh masyarakat. Tradisi dalam sekelompok masyarakat merupakan sesuatu yang sudah mendarah daging dari keturunan – keturunan sebelumnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu sebuah tradisi bisa menjadi malapetaka apabila menyimpang dari ajaran agama, terutama agama islam.
            Perbuatan itu adalah menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah SWT. Salah satu contohnya adalah sebuah tradisi yang mempercayai atau menganggap sebuah benda mempunyai kekuatan. Tradisi ini merupakan suatu tindakan syirik atau menyekutukan Allah. Dalam makalah ini akan menyampaikan tentang pengertian,  jenis dan dampak syirik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian syirik?
2.      Apa penyebab terjadinya syirik?
3.      Apa akibat dari perbuatan syirik?
4.      Bagaimana cara menghindari perbuatan syirik?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian syirik.
2.      Untuk mengetahui  penyebab terjadinya syirik.
3.      Untuk mengetahui akibat dari perbuaan syirik.
4.      Untuk mengetahui cara menghindari perbuatan syirik.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Syirik
            Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
            Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa         yang    dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah     SWT:
Description: Description: Description: Description: Description: D:\AL-QUR`AN DIGITAL\GIF\4\4_48.GIF
            Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia             mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh           ia telah berbuat dosa yang  besar. (QS. An-Nisaa’: 48)

B.     Macam-macam Syirik.

            Syirik akbar ialah dosa besar yang tidak akan mendapatkan ampunan          Allah. Pelakunya tidak akan masuk surga untuk selamanya.
            Syirik asgar ialah termasuk dosa besar yang dikhawatirkan pelakunya         akan meninggal dalam keadaan kufur, jika Allah tidak mengampuninya dan            selama dia tidak bertaubat kepadaNya sebelum meninggal.
1.      Syirik Akbar (Besar)
      Syirik akbar ada dua macam, yaitu Dzahirun Jali (tampak nyata) dan Batinun Khafi(tersembunyi).
a.       Menyembah kepada selain Allah SWT.
Di antara syirik akbar yang jali ialah beribadah kepada sesembahan lain di samping menyembah Allah.
b.      Meminta Pertolongan Kepada Orang yang sudah mati.
Di antara syirik akbar khafi ialah berdoa kepada orang mati dan kuburan orang-orang besar.
c.       Mengangkat pembuat undang-undang selain Allah SWT.
d.      Di antara perbuatan syirik besar yang tampak dan tidak tampak pada kebanyakan manusia ialah menjadikan selain Allah sebagai pembuat Undang-undang atau mencari hukum selain hukum Allah. Mereka memberi wewenang kepada beberapa orang guna membuat undang-undang yang absolut bagi mereka atau bagi orang lain. Dengan wewenang itu mereka membuat hukum halal dan haram sesuai dengan kemauan sendiri. Membuat sistem, aturan, metode kehidupan dan idealisme yang berlawanan dengan syari’at Allah. Kemudian orang lain mengikutinya seolah-olah hukum itu berasal dari langit yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar sedikit pun. Padahal yang berhak membuat undang-undang bagi ciptaanNya hanyalah Allah sendiri. Alam adalah kerajaan Allah. Jika ada di antara hamba menganggap ada seseorang yang mempunyai hak memerintah dan melarang serta membuat undang-undang tanpa seizing pemilik dan penguasa kerajaan, berarti dia telah menjadikan sekutu bagiNya.
2.      Syirik Asgar (kecil)
a.       Bersumpah dengan selain Allah SWT.
            Seperti bersumpah dengan nama nabi, dengan seorang wali, dengan seorang pembesar, dengan tanah air, dengan nenek moyang, atau dengan makhluk Allah lainnya. Bersumpah adalah pengangungan sesuatu yang digunakan untuk bersumpah. Padahal yang harus diagungkan dan disucikan itu hanya Allah SWT.
b.      Meyakini suatu benda memiliki kekuatan gaib
            Tauhid tidak bertentangan dengan sebab ciptaan Allah di alam ini. Seperti obat untuk penyembuhan, senjata untuk menjaga diri. Tetapi bila menempuh cara lain yang dapat mengakibatkan pengaruh tersembunyi yang tidak disyari’atkan oleh Allah untuk menghilangkan penderitaan atau menjaga diri dari bahaya, maka perbuatan tersebut sudah bertentangan dengan tauhid.
c.       Menggantungkan Azimat
            Azimat yaitu benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat menyembuhkan atau menghindarkan pemakainya dari bahaya. Perbuatan seperti ini termasuk syirik karena mengandung unsure meminta terhindar dari bahaya kepada selain Allah.
d.      Mantera
            Mantera ialah mengucakan kata-kata tertentu agar dapat menolak kejahatan dan mendapatkan kekuatan gaib dengan bantuan jin. Mantera yang diharamkan ialah lafaz yang mengandung ucapan meminta pertolongan selain kepada Allah, atau ucapan yang kadangkala mengandung makna kekufuran dan kemusyrikan. Adapun selain itu, tidak ada halangan membaca mantera.
Ulama telah membolehkan bermantera bila terdapat tiga persyaratan sebagai berikut : dengan kalamullah (ayat-ayat Al-Qur’an) atau dengan nama-nama Allah atau sifat-sifatNya, dengan bahasa Arab atau lainnya yang dapat dipahami maksudnya, berkeyakinan bahwa mantera itu sendiri tidak berpengaruh, tetapi semuanya itu ditentukan oleh Allah SWT.
e.       Sihir
            Sihir ialah semacam cara penipuan dan pengelabuan yang dilakukan dengan cara memantera, menjampi dll. Perbuatan ini termasuk syirik karena ia mengandung makna meminta tolong kepada selain Allah, yakni meminta bantuan jin. Al-Qur’an mengajari kita untuk berlindung diri kepada Allah dari bahaya sihir dan tukang sihir, Perbuatan sihir adalah haram. Orang yang mempercayai sihir dan datang ke tukang sihir untuk melakukan penyihiran adalah orang-orang yang ikut berdosa bersama tukang sihirnya.
f.       Ramalan
            Salah satu bentuk sihir adalah ramalan. Yaitu anggapan mengetahui dan melihat rahasia-rahasia masa depan berupa kejadian umum atau khusus atau pun nasib seseorang, melalui perbintangan.
g.      Dukun dan tenun
            Dukun ialah orang yang menganggap dirinya dapat memberitahukan tentang hal-hal gaib pada masa datang, atau apa yang tersirat dalam naluri manusia. Tukang tenung ialah nama lain dari peramal dan dukun. Semua yang gaib itu hanyalah Allah yang mengetahuinya.
h.      Bernazar kepada selain Allah SWT.
            Nazar adalah ibadah dan taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah, dan beribadah itu hanya kepada Allah.

C.    Hal-hal yang dapat menuju kemusyikan.
      Islam telah menentukan berbagai cara penyelamatan agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan syirik. Lubang-lubang yang dapat menghembuskan angin kemusrikan antara lain :
a.       Berlebih dalam mengagungkan Nabi
      Nabi Muhammad saw melarang umat Islam berlebihan mengagungkan dan memuji-munji dirinya. Bila Rasulullah saw melihat / mendengar sesuatu yang dapat menjurus kepada sikap yang melebih-lebihkan pribadinya, maka beliau mencegah melakukannya. Kemudian beliau mengajarkan yang benar. “Janganlah engkau menyanjung-nyanjung aku sebagaimana umat Nashara menyanjung Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah seorang hamba, maka katakanlah hamba Allah dan RasulNya.”
b.      Memuja kuburan.
      Islam melarang beberapa perbuatan yang dapat mengarah kepada pemujaan kuburan: menjadikan kuburan sebagai masjid, shalat menghadap kuburan, menyalakan lampu dan lilin di atas kuburan, membangun dan mengapur kuburan, menulis di atas kuburan, meninggikan kuburan, upacara dan peringatan di Kuburan.
c.       Meminta berkah kepada pepohonan dan bebatuan
      Berhala-berhala besar bangsa Arab pada mulanya berbentuk patung besar seperti Lata atau pohon seperti Uzza atau batu seperti Manat.

D.    Dampak Syirik

a.       Penghinaan manusia
      Syirik merupakan penghinaan terhadap kemuliaan manusia dan penurunan martabat serta kedudukannya. Allah memuliakan manusia dan mengajarkannya semua nama dan sebagian ilmu. Dia menciptakan bagi manusia segala yang ada di langit dan di bumi dan menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi ini. Tetapi manusia tidak dapat menghayati martabatnya, sehingga menjadikan sebagian dari alam ini sebagai tuhannya. Dia tunduk merendahkan dirinya, padahal sebenarnya dia adalah tuan dari seluruh makhluk.
b.      Sarang tahayyul
      Orang yang berkeyakinan terhadap adanya pengaruh lain di alam ini selain Allah baik berupa binatang, jin dan lain sebagainya akal pikirannya telah siap menerima setiap yang berbau tahayul.
c.       Kezaliman yang besar
      Zalim terhadap kebenaran, karena kebenaran yang paling agung adalah kalimat la ilaha illallah. Zalim terhadap diri sendiri, karena orang musyrik menjadikan dirinya sebagai budak dan hamba bagi makhluk lain, padahal ia dicipta oleh Allah sebagai makhluk yang merdeka.
d.      Sumber ketakutan
      Orang yang mempercayai khurafat, tahayul serta kebatilan akan menjadi seorang penakut. Semuanya menimbulkan rasa pesimis, kebosanan, keguncangan jiwa, serta ketakutan yang tidak dimengerti asal usul dan sebabnya.
e.       Penghambat jiwa optimis
      Syirik mengajari penganutnya untuk berserah diri dan bertawakkal kepada perantara dan pemberi syafaat mereka, sehingga terjerumus ke dalam berbagai dosa besar dan menggantungkan diri kepada tuhan-tuhan batil dan palsu untuk mendapatkan pengampunan dosa di sisi Allah.

E.     Cara menghindari perbuatan syirik

a.       Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shalih kita hanya untuk mencari ridha Allah ta'ala semata.
b.      Mempelajari ilmu tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
c.       Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya, jenis-jenisnya, dan contoh-contohnya. Karena untuk memmahami sesuatu itu terkadang kita juga harus mengenal lawannya. Lawan dari tauhid adalah syirik dan lawan dari sunnah adalah bid'ah.
d.      Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan (keteguhan) di atas tauhid dan sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid'ahan baik yang kita ketahui ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.
e.       Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya (ahlussunnah) dan menghindari pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak terpengaruh dengan perbuatan mereka tersebut.

F.     Hikmah menghindari perbuatan syirik

a.       Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
b.      Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
c.       Membuat manusia menjadi suci dan benar
d.      Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
e.       Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
f.       Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua hal yang membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut nyawanya.
g.      Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki, dan iri hati.













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

a.       Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan.
b.      Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar. Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari kesyirikan, di antaranya adalah:
1.      Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shalih kita hanya untuk mencari ridha Allah semata.
2.      Mempelajari ilmu tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
3.      Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya, jenis-jenisnya, dan contoh-contohnya.
4.      Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan (keteguhan) di atas tauhid dan sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid'ahan baik yang kita ketahui ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.


















2 komentar: